Bagaimana cara merawat Jamur Kombucha?
Ini pertanyaan yang banyak sekali diajukan oleh para Kombucha Brewer (Pembuat Kombucha). Karena setiap kali melakukan fermentasi, mereka akan mempunyai tambahan 1 buah SCOBY Kombucha, sampai akhirnya bingung mau ditaruh dimana SCOBY sebanyak ini. Ada yang memberikannya kepada orang lain, ada juga yang membuangnya. Celakanya ketika suatu saat gagal memfermentasi karena Baby SCOBY-nya terkena jamur (mold), kita tidak mempunyai cadangan Jamur Kombucha dan juga teh biangnya. Jadi, dulu sempat mengalami over stock Jamur Kombucha sampai bingung mau dikemanakan, sekarang malah kekurangan Jamur Kombucha. Bahkan sampai tidak bisa membuat lagi karena benar-benar tidak ada cadangan..
Pernah mengalami hal seperti ini? Jangan kuatir, Anda tidak sendirian.. saya juga pernah mengalaminya koq 🙂
Nah, bagi Anda yang belum pernah mengalaminya, jangan sampai ikut mengalami hal seperti ini. Lebih bijaksana kalau kita selalu menyimpan beberapa lembar SCOBY Kombucha dalam wadah kaca. Kita sebut wadah penyimpanan SCOBY ini dengan “Hotel kombucha”. Jadi, bagaimana cara membuat Hotel Kombucha tersebut?
Nah, ini tips bagi Anda 🙂
Prinsip pembuatan Hotel Kombucha pada dasarnya sama saja dengan proses fermentasi, hanya saja, SCOBY-nya ditumpuk-tumpuk terus dan membiarkan teh manisnya sampai menjadi cuka.
- Pertama-tama, sediakan wadah kaca. Selalu cadangkan sebuah wadah kaca, bukan plastik. Walaupun container plastik memiliki label Food Grade, saya tetap tidak merekomendasikannya, karena SCOBY ini akan disimpan dalam jangka waktu yang lama (bertahun-tahun).
- Jika Anda sudah memiliki Baby Kombucha, cuci bersih agar tidak ada kotoran yang menempel pada Baby Kombucha (yang sebenarnya ragi). Jika Anda menggunakan air ledeng untuk mencucinya, bilas terakhir kali menggunakan air minum (air putih) untuk memastikan tidak ada kandungan kaporit yang menempel. Jangan menggunakan sabun atau cairan antiseptik lainnya, karena akan membunuh bakteri dalam kultur Kombucha.
- Taruh Baby Kombucha Anda di dalam wadah kaca, berikan Teh Kombucha dan juga teh manis (yang sudah dingin). Setiap ada Baby Kombucha baru, silahkan langsung tumpuk saja di atasnya sehingga nanti akan bertumpuk berlapis-lapis
Saya sendiri biasanya mencampur Teh Kombucha dengan air putih dan kemudian beri gula pasir. Kenapa? Karena jika Teh Kombucha yang dibuat warna cukup pekat (berwarna coklat), maka Baby Kombucha Anda akan ikut berwarna coklat karena secara prinsip dia akan menyerap warna dari tempat dia hidup. Kalau saya sendiri sih.. pinginnya Baby Kombucha saya tetap berwarna putih, karena kalau sudah coklat itu kesannya seperti bekas pakai :-). Gula pasirnya untuk apa? Ya.. untuk makanan bagi para Ragi. Nggak perlu banyak-banyak koq.. 1 sendok teh juga cukup setiap bulannya.
- Tutup wadah kaca. Ada 2 pilihan dalam menutup wadah kaca ini: Tutup rapat atau tutup dengan kain saja. Kedua-duanya boleh saja, karena toh ini bukan bertujuan untuk memfermentasi. Kalau untuk proses fermentasi saya sarankan untuk menutup dengan kain. Kalau sekedar untuk cadangan, tutup rapat atau tutup dengan kain tidak bermasalah.
- Simpan dalam suhu ruangan. Ada juga yang menyimpannya dalam Lemari es (bagian chiller, bukan freezer), tapi saya lebih suka menyimpannya di ruangan, karena kalau disimpan di dalam Lemari Es dalam jangka waktu lama, maka bakteri akan ‘hibernasi’ dan perlu waktu untuk bekerja secara efektif. Lagipula, SCOBY yang disimpan di Lemari Es ternyata lebih rentan terkena jamur dibandingkan dengan SCOBY yang disimpan di suhu ruangan. Jadi, kalau dahulu ada yang bertanya, “Bolehkah Jamur Kombucha saya simpan di dalam Lemari Es?”, jawabannya, “Boleh!”.. dan sekarang saya beri informasi tambahkan: tapi ada efek sampingnya, yaitu lebih rentang terkena jamur pada saat memfermentasi.
- Jangan menyimpan SCOBY dalam freezer karena bakterinya akan mati. Bakteri hanya bisa bertahan sampai suhu 10 derajat Celcius. Dibawah itu, bakteri akan mati.
Pertanyaan lainnya yang banyak orang tanyakan adalah: Berapa lama SCOBY ini bisa bertahan? Sebenarnya tergantung dari kualitas SCOBY Kombuchanya sih.. tapi biasanya bisa bertahan selama 6-12 bulan.
Nah, untuk Teh Kombuchanya sendiri, sisihkan juga beberapa botol kaca, tutup rapat dan simpan di suhu ruangan. Selama beberapa waktu sekali, tutup botol ini wajib dibuka untuk membuang tekanan gas yang ada didalamnya, karena pernah ada kejadian di Amerika, botolnya sampai pecah dan menyebarkan serpihan kaca ke seluruh ruangan. Mungkin kasus ini jarang terjadi, tapi kita nggak mau sampai kejadian ini terjadi di rumah kita khan?
Jika suatu saat ternyata proses fermentasi Anda gagal karena terkena mold (jamur), maka langkah pertama yang harus Anda ambil adalah: membuang semua: Tehnya, Baby Kombucha dan bibit Kombucha yang lama. Cuci bersih wadah tempat fermentasi, dan mulai lagi proses fermentasi dari awal. Bibit kombucha tinggal mengambil dari Hotel kombucha dan juga Teh Kombucha dari botol yang sudah dicadangkan sebelumnya. Mantap khan?
Oke, selamat merawat Jamur Kombucha dan membangun Hotel Kombucha bintang 5! 🙂
kombucha saya siap panen pak arsen..sudah 7hr tapi baby scobynya kok tipis bgt ya.. apa bisa dipindah ke tempat lain.. brp lama supaya tebalnya 2mili aja
Baby Kombucha tipis itu banyak penyebabnya pak..
1. Mungkin pada saat membersihkan wadah, Bapak menggunakan antiseptic dan masih ada yang tertinggal, sehingga bakteri dalam wadah menjadi ikut mati / jumlahnya berkurang.
2. Mungkin suhu ruangan yang dingin / lembab, sehingga pertumbuhan baby scoby menjadi lambat.
3. Mungkin juga karena gula yang dimasukkan terlalu banyak, sehingga ragi mengalami stagnasi dalam mengkonsumsi gula.
Coba biarkan fermentasi lebih lama pak, agar pertumbuhan bakteri dan raginya meningkat. Kalau sudah cukup asam, silahkan dipanen, dan untuk biang berikutnya, biarkan lagi beberapa hari sampai betul-betul asam, baru gunakan sebagai biang fermentasi berikutnya.
Dan satu hal yang cukup penting. Kalau di dasar wadah terdapat endapan, gunakan seluruh endapan tersebut. Ini dapat membantu pertumbuhan ragi.
Semoga bisa membantu pak.. Nanti tolong kabari hasilnya ya pak 🙂
Terima kasih atas Ilmu yang sangat bermanfaat
Sama-sama Pak Djokolono, senang bisa berbagi 🙂
Mas atau Mbak saya tinggal di Bandung, jamur Kambucha saya sudah kurang baik karena salah penyimpanan. Oleh karena itu saya mohon informasi alamat atau no. telp. untuk memperoleh jamur kambucha di sekitar Bandung. Terima kasih infonya.
Pak Halimi, silahkan kontak saya di 087823451768.
pak arsen,,saya ibu menyusui bayi berusia 8 bulan sekarang bolehkah saya mengkonsumsi kombucha?
trims
Halo Ibu ‘Creabooks’
Apakah Ibu pernah mengkonsumsi Teh Kombucha sebelumnya? Kalau sudah, silahkan dilanjutkan.. tapi kalau belum, silahkan coba sedikit saja dulu, mungkin 50-100ml selama 1x sehari selama 1 minggu dicampur dengan juice dan rasakan apakah ada reaksi negatif pada tubuh Anda & sang Bayi atau tidak. Kalau tidak ada, silahkan dilanjutkan dengan menaikkan jumlahnya sedikit demi sedikit. Ini perlu dilakukan untuk menyesuaikan tubuh Anda & Bayi Anda.
Ada yang bilang tidak boleh, tapi saya sudah mencobanya pada istri dan tidak ada masalah…
Jangan lupa.. konsulkasikan juga dengan dokter Anda 🙂
bagus nih artikelnya…makasih udah share cara2nya ya
Sama-sama.. Senang bisa bantu 🙂
Terima kasih pak Arsen artikelnya. Saya dulu udah berniat beli lagi bibitnya, tapi sekarang cadangan scoby saya lumayan banyak meskipun tipis tipis yang paling tebal 1 cm dengan diameter 10 cm. sebelum ada artikel dari pak Arsen saya sudah menyimpannya kurang lebih seperti yang bapak tulis pada artikel. Sekali lagi terimakasih!
Terima kasih kembali bu.. Semoga bermanfaat untuk Ibu dan keluarga 🙂
mau tanya nih apa bisa jamur kambucah dikomsumsi ?
selain diminum mohon jwbx………….dr agus
Halo Pak Agus,
Jamur / Scoby Kombucha BISA dimakan 🙂
Saya sudah coba membuatnya dengan goreng tepung seperti membuat Calamari. Dan hasilnya enak 🙂
Cuma memang kalau sudah digoreng harus langsung dikonsumsi, karena kandungan airnya yang banyak membuat hasil gorengannya cepat basah.
Silahkan dicoba pak..
terima kasih tipsnya…
Di tunggu kunjungan baliknya yah..
Assalamu’alaikum,..
Mau nanya,.. Bagaimana tanda-tanda fermentasi kombucha berhasil ato tidaknya,..??
Mohon infonya,..
Makasih,..
Halo Pak Febri,
Cara mendeteksi fermentasi Kombucha berhasil atau tidak sebenarnya cukup mudah, yaitu:
A. Kalau berhasil pasti:
1. Dipermukaan akan tumbuh lapisan putih yang semakin hari semakin menebal. Ini disebuat sebagai Baby SCOBY.
2. Semakin lama rasanya akan semakin asam
B. Ciri-ciri gagal:
1. Di permukaan baby scoby tumbuh jamur berupa bulu-bulu halus. Warnanya bisa putih, kuning, coklat, hijau, merah atau hitam
2. Teh berbau basi
Sebenarnya kalau kita mengikuti prosedur standar, yaitu: air bibit kombucha minimal 10% + disertai bibit scoby; ruangan bersih & sirkulasi udara baik, saya yakin 100% akan berhasil. Ketidak berhasilan biasanya dikarenakan lupa memberi gula, bibit air kombucha kurang dari 10%, atau sirkulasi udara yang kuran baik / kondisi ruangan yang lembab.
Silahkan dicoba pak 🙂
Selamat siang pak saya mau menanyakan untuk pembuatan teh kombucha. Sebenarnya untuk kandungan teh hijau yang diberikan apakah warnanya harus hitam sekali atau bagaimana? karna ada tetangga yang buat kombucha itu warnanya hitam sekali kemudian kalau jamur sudah siap panen ditandakan dengan perubahan warna coklat muda atau lebih cerah. terimakasih
Halo Bu Antie,
Sebenarnya membuat teh Kombucha tidak perlu harus sepekat itu warnanya. Saya tidak tahu, mengapa orang2 tua selalu membuatnya sangat pekat sehingga berwarna coklat tua bahkan sampai hampir hitam. Kalau saya sendiri selalu membuatnya sangat ‘light’. Bahkan ada orang yang berkomentar: “Bikin teh koq warnanya kayak bensin?” hahaha… 😀 Tapi saya rasa semuanya tergantung dari selera. Mungkin orang2 tua lebih senang dengan teh yang pekat. Sedangkan untuk menandakan apakah sudah siap panen atau tidak, sebenarnya cukup dengan menghitung harinya saja. Minimal masa fermentasi adalah 7 hari; tapi kalau masih dirasa terlalu manis, bisa diperlama fermentasinya. Saya sendiri biasanya baru memanen Teh Kombucha minimal setelah 10 hari karena saya cenderung lebih suka rasa asam dibandingkan manis.
Selamat pagi!
Terimakasih atas info yang kemarin.
Tapi ini ada pertanyaan lagi nie pak.
Pak harusnya kombucha itu khan bisa dikembangbiakan tapi kemarin saya khan baru kali pertama panen tapi baby kombucha saya kok pecah ya bahkan itu ada dipaling atas apalagi itu tipis banget. Gimana ya pak caranya agar baby kombucha saya bisa tumbuh dengan baik dan hasilnya bisa lebih baik?
Berapa lama teh kombucha itu bisa dikonsumsi setelah dipanen?
Terimakasih
selamat malam indokombucha saya mau tanya sebelumnya terimakasih atas jawabanya,saya baru punya jamur pemberian dari teman,stelah saya baca kterangan2 di atas kok tadi ada ciri2 kegagalan,terus yang saya tanyakan adalah ketika timbuk seperti benang2 hitam dan bau teh basi apakah jamur harus diganti air teh yang baru? atau pake teh yng lama tapi di tambah lagi dengan teh yang baru mohon penjelasanya terimakasih banyak…..
Selama Pagi Pak Taufiq..
Kalau SCOBY Kombucha sudah tertumbuhi jamur, maka dipastikan seluruh isi wadah fermentasi harus dibuang: teh fermentasi, baby SCOBY dan juga SCOBY biangnya. Kenapa:
1. Teh akan mempunyai rasa yang berbeda: kadang basi, kadang terasa pahit dll.
2. Baby SCOBY yang sudah tertumbuhi jamur tidak bisa dibersihkan karena walaupun jamur sudah dibersihkan, tapi akar jamur sudah masuk kedalam SCOBY dan jika dibiarkan akan tumbuh jamur kembali.
3. Biang SCOBY, walaupun tidak tertumbuhi jamur secara langsung, tapi sudah tidak sehat lagi karena kalau dipakai untuk fermentasi di tempat yang baru, rasa / flavour dari teh yang sudah rusak tersebut akan merusak teh yang baru. Saya sudah mencoba memfermentasi sampai 6x fermentasi memakai biang SCOBY yang sudah rusak, rasa basi/baunya tetap saja terasa..
Setelah membuang seluruh isi wadah, cuci wadah Kombucha extra bersih lalu gunakan 100% teh baru dan biang SCOBY yang baru.
Apabila Bapak membutuhkan biang SCOBY yang baru, Bapak bisa memesannya dari kami. 🙂
Beli Produk jadi Kombucha dimana ya………..? trus dulu ada peringatan bahaya nya Teh Kombucha…..apa artikel Yayasan tsb BENAR……?
Pak Yosef,
Anda bisa memperoleh produk Kombucha dari kami. Anda bisa mempelajari cara pemesanannya disini:
Dan mengenai artikel dari sebuah Yayasan. Saya yakin 100% bahwa artikel tersebut adalah hasil translate dari sebuah website di Amerika, dan tanpa mempelajari dahulu kebenarannya.
Saya telah menulis sanggahannya pada facebook Indo Kombucha. Anda bisa membacanya disini:
https://www.facebook.com/notes/indo-kombucha/penelitian-tentang-kombucha-part-1/284155421664454
Terima kasih atas pemikiran kritis dari Bapak 🙂 Semoga Kombucha di Indonesia bisa semakin maju!
Mengenai bahaya yang diinformasikan oleh Yayasan Spiritia tersebut, sebenarnya – untuk yang keberapa kalinya ya? saya lupa 🙂 – saya sudah menjawabnya.
Silahkan Bapak membaca pertanyaan terakhir dari Bpk/Ibu Ca_Moe tgl 18 Maret 2012 disini:
Bp Bonar, Bekasi
Pak Arsen yang berbahagia, saya mau tanya kalau mengfermentasi Kombucha itu sebaiknya pakai air apa? air tanah atau air mineral? Trims.
Halo Pak Bonar di Bekasi,
Sebenarnya air yang digunakan boleh air ledeng, air tanah, air mineral, air suling dsb, asalkan semua sumber itu bersih. Yang nanti membedakan nantinya adalah sedimentasi / endapan yang akan dihasilkan setelah diendapkan dalam kurun waktu tertentu. Istilah ilmiahnya adalah TDS (Total Dissolved Solids).
Demikian informasinya pak.. selamat mencoba, God Bless 🙂
mas bro q pnya jamur kambucha yg udah agk tebel. tpi akhir2 ni
setelah saya ambil babyne kok ada hewan kecil tanpa kaki seperti
telur yg jumlahe lmayan banyak..yg mau q tanyakan
hwan apkah itu, trus apa ada efeknya ke jamur ato
mungkin berbahayakah itu? trus gmana solusinya..
mohon infonya…thanks ya bro..
Halo Pak Yosep,
Yang bapak maksud sebenarnya adalah telur dari lalat buah. Sebenarnya tidak membahayakan, tapi ya ‘geli’ aja kalau melihat ada telur dan larva seperti belatung kecil berjalan-jalan di atas baby scoby. Cuci saja di bawah air mengalir sambil digosok perlahan dengan telapak tangan agar telur dan larvanya terbuang.
Solusinya adalah: tutup wadah fermentasi dengan kain dan diikat rapat dengan karet gelang. Perhatikan di sisi wadah jangan ada sampai ada kain yang terlipat sehingga memungkinkan ada serangga bisa masuk.
Saya pernah menulis artikel mengenai telur dan larva lalat buah ini. Anda bisa melihatnya disini: “Musuh Kombucha”
makasih infonya…ntar tak cobae
tpi, kra2 air fermentasinya msh layak di
konsumsi apa perlu di ganti dngan yg baru..
pak saya mau tanya bagai mana cara melepas kombucha yang sudah menebal?
Melepas apanya ya bu?
Mungkin maksud ibu ada beberapa lapisan yang menyatu dan menjadi tebal ya?
Sebenarnya mudah aja bu, pakai tangan saja ditarik sampai lepas. Tapi kadang-kadang hasilnya nggak bagus, ada bagian yang tersobek. Kalau nggak, ibu juga bisa memotong scoby dengan pisau stainless menjadi beberapa bagian.
Jangan kuatir, nggak akan mati koq 🙂
melepas lapisan baru kombucha nya pak. biasa nya setelah berapa hari ya pak kombucha nya bisa dilepas dan terdapat lapisan baru?
Lapisan baru sebenarnya sudah muncul pada hari ke-2, tapi sangat tipis dan transparan. Lama-kelamaan warnanya akan memutih dan berangsur semakin tebal. Sebenarnya dalam waktu minimal 7 hari, baby kombucha ini sudah bisa diambil. Alasannya adalah karena kita perlu mengambil airnya untuk dikonsumsi. Tapi kalau dirasa kurang tebal baby scoby-nya, silahkan ditunggu sampai 1-3 bulan. Tapi resikonya adalah: airnya tidak bisa diminum karena sudah terlanjur menjadi cuka.
pak, tlg pnjlasannya tentang membuat cadangan scoby…???cadangan scoby apakah sama dengan bibit/ starter yang saya beli?
Halo Pak Sofyan,
Sebenarnya pada artikel diatas: “Cara Merawat jamur Kombucha”, prinsipnya adalah tentang membuat cadangan Scoby. Baby Scoby hasil fermentasi kita simpan untuk kita jadikan cadangan agar jika suatu saat terjadi kegagalan dalam proses fermentasi karena kena mold/jamur, kita masih punya cadangannya. Cadangannya itu disimpan dalam sebuah wadah yang kita namakan “Hotel Scoby”.
Cadangan Scoby itu sama persis seperti bibit yang saya jual. Bedanya adalah dari warna dan tebalnya saja. Secara khasiat, sama saja.. 🙂
trims atas jawaban sebelummya….
ada sedikit kurang mengerti pak ….
pas pembuatan “Hotel Scoby” d sana di jelaskan hrs d masukan jga teh kombucha seberapa banyak air nya?
dan pasti akan di simpan lama,seberapa lama?
apakah tidak akan mati karena kelaparan?
bagaimana cara memberi makannya dan cara merawatnya agar tetap sehat?
lalu jika sudah menjadi air cuka apa scoby nya masih bisa di pakai proses pembuatan teh fermentasi dan airn cukanya juga bisa d pakai sebagai fermentasi jga?
” Air Teh Kombucha pada Hotel Scoby sudah dipastikan akan menjadi cuka. Memang sudah tidak dapat dikonsumsi, tapi bisa digunakan untuk keperluan yang lain, misal untuk membuat manisan, dressing salad, obat kulit (jerawat/eksim) dll. ”
maksud di atas airnya?berarti sudah tdk bisa di pakai sebagai proses pembuatan teh ya pak?
kalau scobynya di bagaimanakan pak… apa bisa di pakai proses pembuatan teh ?
adh maaf ni pak banyak nanya ,,,,terima kasih saya ucapkan sebelumnya.
Karena Hotel Scoby adalah tempat menyimpan cadangan Scoby, kita tidak tahu kapan akan kita pakai lagi.. mungkin berbulan-bulan, bahkan kalau kualitas scoby-nya mash bagus, dapat disimpan lebih dari satu tahun.. Nah, secara berkala 2 minggu – 1 bulan sekali dapat kita beri sedikit air gula untuk makanannya agar scoby tidak mati, sekaligus mengisi ulang air yang menguap (karena volumenya pasti akan terus menyusut).
Teh Kombucha-nya kalau sudah menjadi cuka memang tidak bisa dikonsumsi karena akan asam sekali.. Tapi silahkan saja diminum jika memang kuat 🙂 Teh Kombucha ini memang banyak kegunaannya seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Tapi tentu saja bisa digunakan untuk biang fermentasi; karena itulah tujuan semula dari Hotel Kombucha ini: Teh Cuka dan Scoby-nya untuk cadangan proses fermentasi. 🙂
adh pa banyak banyak trima kasih atas smua jawabannya bapak mau membaginnya dengan saya…
satu lg nich pa ,kalau si teh kambucha nya sudah jadi sudah di ambil kan menurut teori sebelumnya baiknnya setelah di masukan wadah baiknnya di simpan dulu skitar 3 hari dalam lemari es,pertanyaannya teh tersebut layak koonsumsinnya sampe berapa lama setelah proses panen 3 hari pertama ?
trims,,,
Sebenarnya produk yang kita minum adalah produk setengah jadi, karena hasil akhir dari produk ini adalah CUKA!
Nah, selama penyimpanan kita bisa menyimpannya dengan baik: Isi botol kaca sampai penuh (sisakan hanya sedikit sekali udara dalam botol) & disimpan di tempat yang sejuk, maka Teh Kombucha bisa bertahan sampai lama sekali!
Saya punya Teh Kombucha yang sudah saya simpan sampai 3 tahun lebih! Rasanya masih enak!
siap pak trims banyak….
ada lagi pak pertannyaan yg lupa saya tannyakan “setiap scoby apa bisa di gunting/potong baik diagonal atau vertikal ,apa tidak akan mati soalnnya terlalu besar mau di pindahkan ke botol yg agak kecilan dikit ”
smga ilmu yg bapak berikan akan bermanfaat bagi yg lainnya,
Pernah ada yang berjualan Scoby Kombucha di pinggir jalan bilang ke saya, “Pak, ini sebenarnya tumbuhan, jadi nggak boleh dipotong, nanti mati. Jangankan dipotong, ditusuk dengan jarum saja, nanti ini bisa mati..”
Nah.. itu informasi yang sama sekali ngawur!
Scoby Kombucha itu bisa dibilang Hewan, karena didalamnya ada Bakteri. Dan dipotong-potong pun – bagaimana pun bentuknya – nggak akan mati.
Bahkan saya bisa memberikan informasi yang lebih extreem: Walaupun Scoby Kombucha itu di-blender, tetap dia tidak akan mati. Kenapa? karena yang kita hancurkan itu hanya koloninya saja, bakterinya tidak akan mati.
Jadi, jangan ragu-ragu pak.. Scoby Kombucha walaupun “dimutilasi” bagaimanapun, nggak akan mati..Silahkan saja.. 🙂
wah wah mantep bener banyak banyak trimakasih pak, saya akan coba saran bapak trims.
salam kenal pak saya sujana…
pak saya baru menggenal manfaat jamur kombucha,
ada yang mau saya tanyakan pada saat proses pembuatan teh saya telah memakai langkah2 seperti yg tertera d situs ini,mungkin karena ada yg kurang pas dalam proses pembuatannya hari kedua saya perhatikan d bagian permukaannya kok ada seperti debu tebal tersebar rata namun tipis ya kaya kalau dalam roti yg telah basi kaya ada jamur bgitu warnannya condong kaya abu2 ,apakah itu proses pembuatan anak scoby yg baru atau saya ada hal lain?
trimakasih sebelumnnya …
Pagi Pak Sujana,
Debu yang muncul di permukaan Baby Scoby itu sebenarnya adalah Jamur/Mold. Sebaiknya Bapak buang saja seluruhnya (Induk, Baby & Teh Kombucha), karena nggak akan benar hasilnya. Walaupun Induk Scoby direndam & dicuci di air yang baru pun, bau basinya tidak akan hilang..
Jamur/Mold ini biasanya tumbuh karena sirkulasi di ruangan kurang baik, lembab atau wadah fermentasi kurang bersih.
Oleh karena itu ada baiknya kalau Bapak memiliki Scoby/Jamur Kombucha lebih dari satu, sebaiknya disimpan dan dirawat dalam ‘Hotel Kombucha’. Bapak bisa mempelajarinya disini: https://indokombucha.wordpress.com/2012/04/06/cara-merawat-jamur-kombucha/
selamat pagi pak,
saya baru beli jamur kombucha, kata penjual jamur klo sdh di masukan ke air teh hasil nya akan mengapung, tp pnya saya tenggelam. Apakah jamur saya masi bisa hidup dan dikembangkan ato gmn?
terima kasih sebelumnya…
Selamat siang Pak Badru,
Sebenarnya tidak ada masalah, induk kombucha tenggelam atau terapung; Kecuali jika Bapak memasukkan induk kombucha ke dalam teh manisnya dalam keadaan airnya masih panas.. induk akan mati!
Yang pasti tumbuh di permukaan adalah anaknya (baby SCOBY). Nanti baby ini akan tumbuh semakin lama semakin tebal. Kumpulkan dan rawat baby SCOBY ini dalam wadah terpisah. kami menyebutnya HOTEL KOMBUCHA.
Silahkan dicoba pak 🙂
slam sehat selalu,,, saya mau tanya ciri-ciri jamur kombucha yang sudah bisa menghasilkan baby scoby itu seperti apa…? dan bagaimana cara mengambilnya/memisahkannya dari bi2tnya… terima kasih
Sore Bpk/Ibu di SDN Toyomer,
Setiap fermentasi, akan dihasilkan baby SCOBY yang baru. Secara prinsip, selama tidak tertumbuhi jamur, baby Scoby tersebut walaupun tipis hanya 2milimeter, dia tetap bisa dipakai untuk memfermentasi lagi.
Silahkan dicoba pak 🙂
setelah saya baca semua pertanyaan diatas ,saya jadi bingung dng SCOBY saya,,apa masih bagus atw gak ya? saya baru mulai fermentasi hari minggu dri baby scoby orang tua saya,,hari senin udh bisa saya panen dan saya minum udh asam rasanya,,
dan baby scoby nya kyak nya udah ada ,sudah nampak penebalan gitu cuma kq gak rata ya pak? saya liat dri atas kyak menggembung seperti serabi dan warna nya putih,trus dibawah nya kayk ada layer2 gitu..
kemudian tidak sya pisahkan antara scoby dan baby scoby cuma saya pindah kan ke wadah baru dan saya ganti air teh nya,, saya coba teh nya asam tidak basi,,,sedangkan bpk bilang klo normal rasa teh nya asam kan,,apa karena saya simpan diwadah plastik ya?
wktu panennya kq satu hari ya pak?sedangkan diatas saya baca 3 hari baru bisa dipanen dan rasana sudah asam,,tapi saya kq satu hari udh asam ya pak,,dan bau teh menyengat
mohon penjelasannya pak apakah teh dan scoby masih bagus?
terimakasih
Terima kasih atas kunjungannya Ibu Ika.. Tampaknya Ibu Ika sudah membaca beberapa artikel dengan cukup detail sampai ke pertanyaan-pertanyaannya 🙂
mm.. sepertinya saya tidak pernah mengeluarkan statement bahwa 3 hari sudah boleh dipanen. Saya selalu menyarankan minimal 7 hari, dan bahkan untuk penderita diabetes minimal 14 hari.
Kalau teh Kombucha 1 hari sudah asam, asamnya itu berasal dari biangnya, bukan dari teh manis yang sudah selesai diproses.
Bau yang menyengat biasanya karena suhu ruangan yang hangat & lembab. Tapi itu tidak menjamin bahwa seluruh sukrosa sudah terurai menjadi fruktosa. Saya tetap memegang prinsip bahwa untuk memfermentasi teh kombucha adalah minimal 7 hari dan minimal 14 hari untuk penderita diabetes.
Dan kalau saya menafsirkan dari penjelasan Ibu, Kombucha itu masih sangat sehat. Yang sudah tidak sehat itu adalah yang sudah tertumbuhi mold/jamur atau sudah rapuh, seperti yang sudah Ibu baca dalam artikel lainnya: Expired Kombucha
Semoga informasinya bermanfaat 🙂
selamat siang Pak Arsen,…
saya sudah mencobanya…hasilnya…
1.kenapa sangat asam/ kecut sekali ya setelah 1 minggu…utk comsumsi…nya boleh dicampur dengan sirup agar sedikit manis,…
2. hasil saya taruh di botol kaca tertutup dilemari eh,…tdk apa2 di komsumsi sampai 1 minggu kedepan.?
3. kenapa baby scoby sangat tipis ya seperti ….sehingga saya buang…
dan memakai lagi bibit pertama,…
4.bibit pertama bisa sampai berapa kali pemakaian ya…
mohon info-nya
terima kasih
Selamat siang Pak Suparno..
Saya coba jawab pertanyaannya:
1. Kala suhu ruangan lebih hangat, memang fermentasi akan berlangsung lebih cepat. Tapi tetap saya merekomendasikan lama fermentasi minimal 7 hari.
Bapak bisa mencampur dengan sirup / madu / juice. Tapi karena sasaran Teh Kombucha ini adalah kesehatan, saya lebih menyarankan untuk dicampur dengan Madu/Juice.
2. Kalau Bapak menyimpan di botol kaca, diisi penuh dan tertutup rapat, jangankan 1 minggu pak.. 3 tahun pun tidak akan ada masalah 🙂
3. Memang kalau fermentasi cuma 7 hari, hasilnya akan tipis pak. Kalau sasaran bapak adalah untuk mempertebal baby scoby, Bapak bisa fermentasi sampai 1 bulan lamanya. Tapi airnya akan menjadi cuka. jangan kuatir pak.. cuka ini bisa dipakai untuk biang fermentasi, juga untuk cuka masak atau untuk obat eksim/jerawat 🙂
4. Setiap scoby yang dijadikan induk, bisa dipakai 7-10x pakai. Bagaimana cara mengecek masih bagus atau tidaknya, bapak bisa pelajari disini:
Semoga bermanfaat 🙂
saya punya SCOBY yang hidup di dalam botol, setelah hampir menebal saya memindahkannya ke tempat yang lebih besar, yang saya tanyakan kenapa tidak ada tanda-tanda baby SCOBY yang tumbuh, sementara pada keterangan bapak 2 harisudah ada tanda-tandanya. apa karena saya menempatkan SCOBY terbalik atau gimana pak. mohon petunjuknya….!!!! thanks.
Selamat siang pak Eman,
Sewaktu memindahkan ke tempat yang baru, apakah airnya air putih saja atau teh saja, atau teh manis? Karena persyaratan utama fermentasi adalah harus ada gula dalam airnya.
Penempatan scoby terbalik atau tidak, tenggelam atau terapung itu tidak ada masalah pak, hasilnya sama saja.
Demikian informasinya pak, semoga membantu 🙂
makasih infonya pak, n memang sangat membantu.
yang ingin saya tanyakan lagi dalam toples tempat scoby saya tumbuh seperti benang-benang berwarna coklat sebagian ada di bawah scoby, sisi samping scoby dan bahkan beberapa melengket di dinding toples. apakah itu musuh kombucha yang bapak maksud…????
dan apakah keran plastik atau viber yang dipasang pada dinding toples yang berguna untuk mengeluarkan teh hasil fermentasi tidak berpengaruh pada pertumbuhan scoby maupun kualitas tehnya.
Benang-benang berwarna coklat itu adalah Ragi pak.. Kalau mold itu tumbuhnya di permukaan baby scoby.
Air dalam wadah khan tidak bergerak pak, jadi bagian yang diam dekat dengan keran hanya bagian itu saja. Kalau ingin amannya sih, pada waktu mau panen, buang dulu sedikit airnya (kira-kira 100ml) baru kemudian panen sisanya.
Selama ini saya gunakan tidak berpengaruh pada kualitas teh maupun scoby-nya pak.. 🙂
makasih infonya pak, saya pikir bahan plastik dan karet yang berada di bagian dalam toples bisa berpengaruh terhadap kalitas tehnya. makasih pak.
gmana cara mengatasi scoby yang sudah terjangkit larva lalat buah. thanks.
Paling diambil satu-per-satu pakai cotton bud pak.. atau kalau sudah diangkat, langsung dibilas pakai air mengalir sambil digosok perlahan-lahan pakai tangan. Atau.. kalau memang menjijikan, setelah dibilas, blender saja untuk dijadikan pupuk tanaman
makasih pak, tapi saya cuma membersihkan danmembilas kemudian memasukkan scoby ke toples lagi, dan memberikan air teh baru dan teh hasil fregmentasi. apa scoby saya kedepannya akan tetap baik atau bagaimana????
dan apa pemakaian standles pada teh akan mempengaruhi kualitas teh…???? “masalahnya tadi saya pake panci stendles utk memasak ramuan teh…..” :)….????? mohon petunjuknya pak thanks.
Karena Scoby itu mahluk hidup, semakin lama dia akan tidak produktif dan akhirnya mati. Sebuah Scoby bisa dipakai untuk fermentasi 7-10x. Setelah itu lebih baik dibuang saja. Kualitas tehnya pun lama-lama akan menurun.
Untuk panci stainless, kalau kualitas stainlessnya kurang baik, bau metal-nya akan diserap oleh tehnya. Paling baik adalah menggunakan stainless steel tipe 316. Ini adalah jenis standar untuk farmasi. Sedangkan yang ada dipasaran untuk panci adalah 304. Biasanya panci jenis 304 ini masih bisa berkarat dan mengkontaminasi teh yang ada. Diusahakan pakai kaca / keramik saja pak 🙂
masalahnya saya ngga ngerti tentang jenis stainless. cuma wktu masak airnya tadi pake yang itu “ngga punya panci gede pak… hehehe…” tapi proses fermentasinya d toploes koq pak…!!!
scoby yang saya miliki juga baru tiga kali ganti teh
*senangnya kalo bisa punya kontak personnya bapak…!!!! jadi lebih enak konsultasi….!!!!# saya baru sekitar dua minggu ini kenal kombucha…. “kembali mohon petunjuknya pak…!!!!
Pak Rahman, Bapak bisa konsultasi disini supaya orang lain juga bisa belajar hal yang sama, atau bapak bisa bertanya di Facebook (http://facebook.com/facebook).
Kalau ingin lebih pribadi, bisa juga via Whatsapp atau SMS saya di 0878 2345 1768.
pak bagaimana dengan semut yg masuk di toples kombucha? apakah berpengaruh buruk?
Halo Bu Ani,
Nggak berpengaruh buruk sih bu, cuma risih aja lihatnya.. Apalagi kalau sampai ada yang mati trus tenggelam kedalamnya 🙂
beli bibit nya dmana
Bibitnya bisa beli di saya, prosedur pembeliannya ada disini:
Dah lma sy punya jamur kambucha,tp ga pernah dirawat,hanya diisi teh manis dan disiduk pakai cangkir kal mau minum.berkembang tr sih tp apa berpengarh pd kualitasnya
Selamat malam Bu Kokom Komaliah..
Memang kalau wadah kombucha tidak pernah / jarang dikuras, banyak endapan dari ragi yang mati / endapan dari teh yang lama-kelamaan akan membuat rasa dan aromanya semakin tidak enak. Sebaiknya Ibu panen perlahan dengan tidak menyertakan endapannya. Buang endapannya, bersihkan kultur kombuchanya, dan buat (fermentasi) lagi seperti biasa. Diharapkan kualitas dari bakteri dan ragi akan semakin baik 🙂
Malam pa,makash bgt sy jd semangat lg untk rutin meminumnya stlah bca artkelnya.Ter yg hr sy lakukn tuk fermentasinya apakah ckup stu lembar saja ?
Malam Bu.. saya juga makin semangat kalau ada orang yang jadi berminat minum kombucha, atau yang kembali rutin mengkonsumsi kombucha 🙂
Berapa banyak baby kombucha tergantung dari besar/kecil dan tebal/tipis dari baby kombuchanya. Prinsipnya adalah: Semakin banyak jamur kombucha yang dimasukkan, semakin cepat proses fermentasinya, yang berarti semakin cepat asam. Tapi kalau terlalu sedikit, nanti tehnya keburu basi sebelum sempat difermentasi.. 🙂